Selasa, 02 April 2013

Meneropong Bakat Atlet Junior dari Kejuaraan Internasional Phuket

Meneropong Bakat Atlet Junior dari Kejuaraan Internasional Phuket Tim nasional (timnas) taekwondo Indonesia berhasil mengukir prestasi dalam kejuaraan internasional yang baru selesai digelar di Thailand. Even bertajuk 1th Phuket International Choi Young Seok Taekwondo Championship ini dihelat pada 26-27 Januari 2013. Atlet-atlet junior yang diberangkatkan berhasil membawa pulang 1 (satu) emas dan perunggu. Emas berhasil ditorehkan oleh atlet muda Agniny Haque di kelas under 44 kg, sedangkan perunggu dibukukan atas nama Stanish Warlembit di kelas under 45 kg. Timnas sendiri memberangkatkan 4 (empat) atlet junior, untuk bertanding dengan 1050 atlet lain dari 18 negara yang turut serta dalam ajang ini. Kedua atlet lainnya, Apriliandi dan Bony Facius Angky, meskipun belum berhasil memboyong medali, bertanding dengan cukup mengesankan. Atlet yang masing-masing bertanding pada kelas 55 kg dan 51 kg ini, menunjukkan skil yang cukup mumpuni. Pelatih tim Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas), Rahmi Kurnia, mengaku cukup bangga dengan raihan atlet-atlet junior ini. Sebagai ajang try out, even ini justru benar-benar dimanfaatkan oleh para atlet untuk bertanding secara optimal. “Pelatnas hanya membawa empat atlet karena ajang ini kita fokuskan untuk memetakan potensi para atlet. Kita tidak membebani mereka dengan target medali. Tapi syukur Alhamdulillah, ternyata atlet-atlet muda kita berhasil merebut satu emas dan satu perunggu,” ujarnya. Terbatasnya jumlah atlet yang dibawa, imbuhnya, merupakan bagian dari strategi Pelatnas untuk persiapan menjelang kejuaraan junior Asia. Beberapa atlet yang diikutsertakan dalam kejuaraan Phuket ini, sebagian besar adalah wajah baru dalam tim Pelatnas. “Mereka adalah atlet-atlet belia yang baru 2 (dua) bulan bergabung dalam program Pelatnas. Sengaja kita terjunkan dalam even ini, untuk menambah jam terbang dan melihat skil serta potensi masing-masing,” tukasnya. Pelatih Kepala Pelatnas, Lee Duk Hwi, imbuh Rahmi, merasa perlu untuk melihat kapasitas bertanding para atlet junior di even-even internasional. Hal ini sangat penting untuk mengetahui sejauhmana kesiapan para atlet, bersaing dengan atlet-atlet mancanegara yang dikenal gesit dan powerfull. Nantinya, hasil evaluasi dari kejuaraan ini akan digunakan untuk memperbaiki teknik para atlet, sebelum berlaga di even-even yang lebih bergengsi lainnya. “Kekurangan pasti ada, mereka sebagian besar adalah wajah baru. Ini yang akan kita perbaiki dengan menambah jam terbang dan mengintensifkan pola latihan. Masih ada beberapa even yang akan kita optimalkan sebagai ajang try out. Semua demi persiapan menuju even besar kejuaraan junior Asia pertengahan tahun ini,” imbuhnya. Ajang uji coba dimaksud antaranya adalah 17th Asian Cities Gold Cup Taekwondo Championship, yang akan digelar pada 23-24 Februari mendatang. Sama halnya dengan kejuaraan Phuket, kompetisi yang akan digelar di Hongkong ini akan benar-benar dimanfaatkan untuk memantau potensi dan perkembangan skil para atlet. Empat bulan tersisa sebelum dimulainya kejuaraan junior Asia pada Juni mendatang, akan dioptimalkan tim Pelatnas untuk berbenah. Targetnya, Indonesia bukan hanya sukses sebagai penyelenggara, melainkan juga berprestasi dalam perolehan medali. Seperti diketahui, 7th Asian Junior Taekwondo Championship akan dilangsungkan di Jakarta pada pertengahan Juni tahun ini. Sebagai tuan rumah, Indonesia tidak hanya menargetkan kesuksesan dalam penyelenggaraan, namun berambisi pula menorehkan medali. “Kita tidak hanya ingin sukses sebagai penyelenggara, tapi juga menggondol medali. Oleh sebab itu, sedari dini kita optimalkan berbagai even internasional untuk menyempurnakan berbagai kelemahan atlet-atlet junior kita,” tutup Rahmi. Mengenai suasana pertandingan di Phuket sendiri, ia mengapresiasi motivasi bertanding atlet-atlet lokal yang begitu tinggi. Sebagai tuan rumah, taekwondoin Thailand berusaha semaksimal mungkin menunjukkan skil terbaiknya kala bertanding dengan peserta dari negara-negara tamu. Hal ini diharapkannya mampu menginspirasi atlet-atlet nasional kita untuk meniru semangat serupa, saat kejuaraan junior Asia digelar di Jakarta. Semata-mata demi mengharumkan nama bangsa dan memperbaiki peringkat Indonesia baik itu di kawasan Asia Tenggara mupun pentas Asia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar