Kamis, 01 Desember 2011

Teknik Sosrobahu ( Teknik Pembuatan jalan Layang yang Cocok Untuk Kota Palembang )


Apakah Anda sudah mendengar tentang Teknik Sosrobahu? Atau mungkin ada yang bertanya-tanya, sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan Teknik Sosrobahu. Mungkin orang yang di Teknik Sipil tidak asing dengan istilah ini. Bagi anda yang belum tahu, saya akan ulas sedikit tentang Teknik Sosrobahu, bagi yang udah tahu boleh memberi tahu yang lainnya... :)

Teknik Sosrobahu merupakan teknik yang digunakan terutama untuk memutar bahu lengan beton jalan layang yang ditemukan oleh Tjokorda Raka Sukawati 27 Juli 1988. Dengan teknik ini, lengan jalan layang diletakkan sejajar dengan jalan di bawahnya, dan kemudian diputar 90 derajat sehingga pembangunannya tidak mengganggu arus lalu lintas di jalanan di bawahnya. 

Secara teknik penemuan itu belum diuji coba karena waktu yang terbatas, namun ia yakin temuannya itu bisa bekerja. Tjokorda bahkan berani bertanggungjawab bila lengan beton jalan layang itu tidak bisa berputar.
Pada tanggal 27 Juli 1988 pukul 10 malam waktu setempat (Jakarta), pompa hidrolik dioperasikan hingga titik tekan 78 kg/cm2. Lengan pier head itu, meskipun bekesting-nya telah dilepas, mengambang di atas atap pier shaft lalu dengan dorongan ringan sedikit saja, lengan beton raksasa itu berputar 90 derajat.

Ketika pier shaft itu sudah dalam posisi sempurna, secara perlahan minyak dipompa keluar dan lengan beton itumerapat ke tiangnya. Sistem LPBH itu dimatikan sehingga perlu alat berat untuk menggesernya. Namun demikian karena khawatir kontruksi itu bergeser, Tjokorda memancang delapan batang besi berdiameter 3,6 cm untuk memaku pier head ke pier shaft lewat lubang yang telah disiapkan. Kemudian satu demi satu alat LBPH itu diterapkan pada kontruksi beton lengan jembatan layang yang lain.

Teknik ini dianggap sangat membantu dalam membuat jalan layang di kota-kota besar yang jelas memiliki kendala yakni terbatasnya ruang kota yang diberikan.

Hal ini bermula ketika ia memperbaiki kendaraannya, hidung mobil Mercedes buatan 1974-nya diangkat dengan dongkrak sehingga dua roda belakang bertumpu di lantai yang licin karena ceceran tumpahan oli yang tidak disengaja. Begitu mobil itu tersentuh, badan mobil berputar dengan sumbu batang dongkrak.

Satu hal yang ia catat, dalam ilmu fisika dengan meniadakan gaya geseknya, benda seberat apapun akan mudah digeser. Kejadian tadi memberikan inspirasi bahwa pompa hidrolik bisa dipakai untuk mengangkat benda berat dan bila bertumpu pada permukaan licin, benda tersebut mudah digeser. Dari beberapa variabel tersebut dan menggabungkannya dengan beberapa parameter, akhirnya ia menemukan persamaan baru dan memberikan nama "Rumus Sukawati", sesuai namanya.

Awal November 1989, Presiden Soeharto ikut merayakan proyek ke-85 nya dan memberikan nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil dari nama tokoh cerita sisipan MAhabharata. Temuan Tjokorda digunakan insinyur Amerika Serikat dalam membangun jembatan di Seattle. Ia pun mendapat hak paten yang diterima dari pemerintah Indonesia (1995) Jepang (1992), Malaysia dan Filipina. Sementara Korea Selatan masih bersikeras ingin membeli hak patennya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar