Kamis, 29 Agustus 2013

Berakhir Di Malaka ^

Sebuah kisah tentang seseorang yang merasa telah di khianati..
Tentang janji yang tak di tepati..
Dan lama menanti…
“Suatu hal yang paling menyedihkan dalam hidup ini adalah ketika kamu bertemu dengan orang yang kamu sayangi dan memberi harapan padamu bahwasanya ia akan menikahimu. Lalu dia pergi dan tak pernah kembali. Sementara kamu terus menanti, menanti, dan menanti.. Namun ternyata penantianmu hanyalah untuk sebuah kesia-siaan. Ia telah menikah bersama orang lain.” Ucap Dinda Khumayrah dan raut wajah Puteri terlihat heran.
“Suamimu pernah mengirimkan sebuah puisi yang berisikan harapan ingin melamarku.”
"Jangan biarkan cinta membutakan kita ya ukhti.. Allah Maha Mengetahui segala apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Ia tidak akan memberikan segala apa yang kita minta namun ia akan berikan yang kita butuhkan. Jodoh, rizki dan maut itu sudah tertulis di Lauful Mahfudz. La tahzan Ukhti. Aku menikah dengan Ridho sesungguhnya tiada cinta di hati kami berdua. Namun jika namanya dan namaku yang tertulis di Lauhul Mahfudz, maka Allah akan menumbuhkan rasa cinta di antara kami berdua.” Ucap Puteri. Dan air mata membasahi kedua pipinya.
“Jika suatu saat ada lelaki yang datang melamarmu, terimalah.. Mungkin dialah yang akan menjadi pelindung bagimu dan penghapus resah dan gundahmu.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar