‘Where are you going to go?’ tanyanya sambil meletakkan secangkir teh hangat di meja saya.
‘Going home.’ Saya menjawab singkat sambil mengamati landasan pacu yang tampak jelas dari balik dinding-dinding kaca restoran ini.
‘Going home?’ Ia berkerut. ‘You do not look like someone who will be going home.’
Kalimat inilah yang membuat saya mengalihkan perhatian dari bulir-bulir hujan yang menggurat kaca. ‘Sorry. What do you mean?’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar