A. PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman
Hayati adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat
yang dapat ditemukan pada makhluk hidup.
Setiap saat kita dapat menyaksikan berbagai macam makhluk hidup yang ada di
sekitar kita baik di daratan maupun di perairan. Misalnya, dihalaman rumah,
kebun, sawah, atau di hutan. Di tempat itu dapat kita jumpai bermacam-macam
makhluk hidup mulai dari makhluk yang berukuran kecil seperti semut hingga
makhluk berukuran besar seperti burung, ular, atau gajah. Mulai dari yang
berwarna gelap hingga makhluk yang berwarna cerah dan menarik.
Begitu juga dengan tumbuhan, kita dapat mengamati tumbuhan didaratan atau di
lautan dengan jenis, ukuran, warna dan bentuk yang beragam. Di daratan misalnya
dapat kita jumpai rumput, pohon, jambu, durian, salak, apel, dan sebaainya. Di
perairan terdapat rumput laut dan jenis tumbuhan lain yang dapat hidup di laut.
Setiap makhluk hidup memiliki ciri dan tempat hidup yang berbda. Melalui
pengamatan, kita dapat membedakan jenis-jenis makhluk hidup. Pembedaan makhluk
hidup tanpa dibuat berdasarkan bentuk, ukuran, warna, tempat hidup, tingkah
laku, cara berkembang biak, dan jenis makanan.
Perbedaan atau keanekaragaman hayati dapat disebabkan oleh faktor abiotik
maupun oleh faktor biotik. Perbedaan keadaan udara, cuaca, tanah, kandungan
air, dan intensitas cahaya matahari menyebabkan adanya perbedaan hewan dan
tumbuhan yang hidup. Hal tersebut mengakibatkan adanya keanekaragaman hayati.
Pada umumnya pola distribusi penyebaran tumbuhan dan hewan dikendalikan oleh
faktor abiotik seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Perubahan pada faktor
abiotik dapat menyebabkan organisme berkembang dan melakukan spesialisasi.
B.
TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati dapat ditandai dengan adanya makhluk hidup yang
beranekaragam. Keanekaragaman makhluk hiduptersebut dapat dilihat dari adanya
abiotik dapat menyebabkan organisme berkembang dan melakukan spesialisasi.
1. Keanekaragam Tingkat Ekosistem
Makhluk hidup dalam kehidupan selalu melakukan interaksi dengan lingkungannya,
baik dengan lingkungan abiotik maupun lingkungan biotik. Bentuk interaksi
tersebut akan membentuk suatu sistem yang dikenal dengan isitilah ekosistem.
Keanekaragam Tingkat ekosistem adalah keanekaragaman yang dapat ditemukan di
antara ekosistem. Di permukaan bumi susunan biotik dan abiotik pada ekosistem
tidak sama. Lingkungan abiotik sangat mempengaruhi keberadaan jenis dan jumlah
komponen biotik (makhluk hidu). Wilayah dengan kondisi abiotik berbeda umumnya
mengandung komposisi makhluk hidup yang berbeda.
Kondisi lingkungan tempat hidup suatu makhluk hidup sangat beragama keberagaman
lingkungan tersebut biasanya dapat menghasilkan jenis makhluk hidup yang
beragam pula. Hal demikian dapat berbentuk karena adanya penyesuaian
sifat-sifat keturunan secara genetik dengan lingkungan tempat hidupnya. Sebagai
komponen biotik, jenis makhluk hidup yang dapat bertahan hidup dalam suatu
ekosistem adalah makhluk hidup yang dapat berinteraksi dengan lingkungannya,
baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya.
Jika susunan komponen biotik berubah, bentuk interaksi akan berubah sehingga
ekosistem yang dihasilkan juga berubah.
2.
Keanekaragam Tingkat Spesies (Jenis)
Kita dapat mengenal makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.
Misalnya, melalui pengamatan ciri-ciri morfologi, habitat, cara berkembang
biak, jenis makanan, tingkah laku, dan beberapa ciri lain yang dapat diamati.
Keanekaragaman tingkat spesies (jenis) adalah keanekaragaman yang ditemukan di
antara organisme yang tergolong dalam jenis yang berbeda, baik yang termasuk
dalam satu famili maupun tidak. Misalnya, jika membandingkan tanaman jagung,
mangga, dan padi atau di antara bebek, ayam, dan kucing.
Perbedaan yang terdapat di antara organisme berbeda jenis lebih banyak
dibandingkan dengan di antara organisme satu jenis. Dua organisme yang berbeda
jenis mempunyai perbedaan susunan gen yang lebih banyak daripada yang tergolong
dalam satu jenis.
3.
Keanekaragam Tingkat Gen
Setiap makhluk memiliki komponen pembawa sifat menurun. Komponen tersebut
tersusun atas ribuan faktor kebakaan yang mengatur bagaimana sifat-sifat
tersebut diwariskan. Faktor itulah yang sekarang kita kenal sebagai gen. gen
terdapat di lokus gen pada kromosom atau di dalam inti sel setiap makhluk
hidup. Akan tetapi susunan perangkat gen masing-masing individu dapat
berbeda-beda bergantung pada tetua yang menurunkannya. Itulah sebabnya
individu-individu yang etrdapat dalam satu jenis dan satu keturunan dapat
memiliki ciri-ciri dan sifat yang berbeda. Keanekaragam tingkat gen adalah
keanekaragam atau variasi yang dapat ditemukan di antara organisme dalam satu
spesies.
Perangkat gen mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini, faktor lingkungan
dapat memberi pengaruh terhadap kemunculan ciri atau sifat suatu individu.
Misalnya dua individu memiliki perangkat gen yang sama, tetapi hidup di
lingkungan yang berbeda maka kedua individu tersebut dapat saja memunculkan
ciri dan sifat yang berbeda.